A Talk With Dr. Sophia Hage
Senang sekali akhirnya memiliki kesempatan untuk ngobrol-ngobrol dengan salah satu JUARA Ambasador Dr. Sophia Hage. Seorang wanita multi-talenta yang memberi inspirasi dengan profesinya sebagai Spesialis Kedokteran Olahraga dan salah satu pendiri Yayasan Lentera Sintas Indonesia.
“Embrace your uniqueness. There is only one of your kind in this world”
Setiap orang diciptakan unik dengan kekurangan dan kelebihan, namun memilih gaya hidup yang sehat dapat memaksimalkan karya kita bagi orang lain, begitulah kata Dr. Sophia Hage mengenai alasannya memilih berprofesi sebagai Spesialis Kedokteran Olahraga.
Profesi sebagai dokter adalah bakti seumur hidup dan harus dilakukan karena kita mencintai pekerjaan ini. Sebagai perempuan dengan keluhan migrain sejak usia muda, menjalani tuntutan jadwal RS menjadi sangat sulit untuk dipenuhi, begitulah mengapa Dr. Sophia Hage memilih praktek di klinik. Perubahan gaya hidup dengan olahraga yang teratur ternyata mencegah migrain mengganggu kesehariannya. Dr. Sophia pun percaya bahwa olahraga adalah bagian penting dalam gaya hidup sehat seseorang.
Bagaimana Profesi ini dapat menginspirasi sekitar Anda?
Segala sesuatu apabila dilakukan dengan kesungguhan dapat bermakna lebih, begitu juga dengan profesi kita. Saya tidak mulai dengan tujuan menginspirasi, tapi melalui interaksi dengan pasien dan berusaha membantu pasien menangani keluhannya, apabila itu dikatakan menginspirasi maka profesi saya memberi manfaat dan itu adalah inti dari mengapa saya melakukan ini.
Praktek di klinik yang menangani kelebihan berat badan, Dr. Sophia Hage mengatakan bahwa kesulitan untuk menurunkan berat badan datang dari berbagai alasan yang seringkali tidak kita sadari. Langkah awal untuk mengubah gaya hidup tersebut adalah dengan menyadari alasan mengapa pola ini terjadi dan melakukan usaha aktif secara sadar supaya terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.
Berhubungan dengan inspirasi, ceritakan sedikit bagaimana Yayasan Lentera Sintas Indonesia membantu korban kekerasan seksual?
Yayasan Lentera Sintas Indonesia berawal dari pertemuan tertutup atau support group bagi para penyintas kekerasan seksual. Selain melakukan pemulihan bagi para penyintas, kami melihat bahwa yang membuat para penyintas ini hidup dalam kebisuan dan tidak berani berbicara tentang kejahatan yang menimpa mereka adalah paradigma masyarakat yang masih menyalahkan korban. Berangkat dari hal ini maka kami mulai melakukan kampanye untuk mengedukasi masyarakat terkait isu kekerasan seksual.
Banyak orang belum menyadari apa itu kekerasan seksual. Padahal sebenarnya segala tindakan atau perkataan dengan konotasi seksual yang membuat kita tidak nyaman dan dijadikan objek seksual adalah salah satu bentuk kekerasan seksual yang tidak kita sadari. Dengan Kampanye “#MulaiBicara”, Yayasan Lentera Sintas Indonesia berharap semakin banyak orang mengetahui apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual dan turut angkat suara dalam mengakhiri kekerasan seksual. Menghormati pendapat orang lain, menghormati tubuh orang lain, dan berani untuk berkata tidak serta menghormati ketika seseorang berkata TIDAK adalah beberapa contoh pesan yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat luas.
Bagaimana cara untuk mendukung Yayasan Lentera Sintas Indonesia?
Dukungan dapat berupa waktu untuk menjadi tenaga sukarela dalam event-event yayasan, cukup dengan login ke sintas.org. Dukungan lain bisa berupa funding di kitabisa.com/MulaiBicara dan berupa komunikasi mengenai kekerasan seksual lewat photo, tweet, share, atau pesan yang mengunakan pagar #mulaibicara di sosial media kemudian log in ke campaign.com/MulaiBicara. Selain itu juga dengan menandatangani petisi kami terkait RUU Penghapusan Kekerasan Seksual di cahnge.org/YYAdalahKita dan bantu Lentera Indonesia untuk mngetahui tingakat kekerasan seksual dengan mengisi survey anonim berikut terkait seksual: change.org/MulaiBicara.
Menarik bukan bahwa self-awareness dapat menjadi awal perubahan gaya hidup yang tepat, perubahan datang dari dalam diri kita dan kita selalu unik sebagaimana kita ada. Melangkahlah sekarang dan menjadi perempuan JUARA.